Pemikiran Konfusianisme, apakah bersifat religius atau nonreligius, telah memiliki pandangan berbeda tentang ilmu dari waktu ke waktu. Agama Hindu secara historis menganut nalar dan empirisme, berpendapat bahwa ilmu membawa pengetahuan tentang dunia dan semesta yang sah, tetapi tidak lengkap. Roger Bacon, yang kerap dipuji karena memformalkan metode ilmiah, adalah seorang biarawan Fransiskan. Para sarjana pagan, Islam, dan Kristen kuno memelopori unsur-unsur individu dari metode ilmiah. Sebagian besar inovasi ilmiah (dan teknis) sebelum revolusi ilmiah dicapai oleh masyarakat yang diorganisasi oleh tradisi-tradisi keagamaan. īaik ilmu pengetahuan maupun agama merupakan upaya sosial dan budaya yang kompleks yang bervariasi antar budaya dan telah berubah seiring waktu. Ini bersamaan dengan penyempurnaan "ilmu" (dari studi-studi " filsafat alam") dan " agama" sebagai konsep berbeda dalam beberapa abad sebelumnya - sebagian karena profesionalisasi ilmu, Reformasi Protestan, kolonisasi, dan globalisasi. Frasa berpasangan-pasangan "agama dan ilmu pengetahuan" dan "ilmu pengetahuan dan agama" pertama kali muncul dalam literatur pada abad ke-19. Meskipun dunia kuno dan abad pertengahan tidak memiliki konsepsi yang menyerupai pemahaman modern tentang "ilmu pengetahuan" atau "agama", unsur-unsur gagasan modern tertentu tentang persoalan ini berulang sepanjang sejarah. Para sejarawan ilmu dan agama, filsuf, teolog, ilmuwan, dan lainnya dari berbagai wilayah geografis dan budaya telah membahas berbagai aspek hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.
0 kommentar(er)
